Bekerja sebagai kru kabin rupanya memiliki tugas yang cukup berat. Tak hanya memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang saja, kru kabin juga harus bisa sigap dalam melihat suatu kondisi darurat pesawat. Misalnya saja jika ada kebakaran di kabin pesawat.
Sebagai kru kabin, tentu harus sigap dalam keadaan darurat seperti itu. Rupanya, untuk mengatasi kebakaran kabin pesawat pramugari dan pilot memiliki peran penting. Proses penanganan kebakaran kabin pesawat tidak boleh ditangani oleh sembarangan orang, melaporkan.
Alih alih meminta setiap maskapai membuat kebijakan mereka sendiri, kebijakan penanganan kebakaran ini berasal dari otoritas seperti FAA, EASA atau CAA yang memastikan standar aman untuk semua maskapai penerbangan. Calon Ibu Negara Siti Atikoh Ganjar Selawatan Bareng Jemaah Kajian Sabtu di Kampung Coklat Blitar Menginap Satu Malam di Ponpes Miftahul Huda Lampung, Ini yang Dirasakan Atikoh Ganjar
Aksi Atikoh Ganjar Hibur Ibu ibu Majelis Taklim Manado di Acara Makan Malam Cegah KDRT, Atikoh Ganjar Harap Ada Kader Pendamping Keluarga Hasil Survei Capres Cawapres 2024 di Jatim, Jateng, dan Jabar, Prabowo Gibran Unggul di Jawa Timur Halaman all
Blusukan di Lumajang, Atikoh Ganjar Dapat Keluhan soal Pupuk hingga Bansos Sosok Nurhasanah ODGJ Cantik Dikurung Bertahun tahun di Kamar Campur WC, Dirawat Ibu yang Tuna Netra Lantas, bagaimana cara pilot dan pramugari dalam menangani kebakaran di kabin pesawat?
Menurut Advisory Circular yang diterbitkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) menjelaskan bahwa, "Kebakaran dalam penerbangan yang dibiarkan tanpa pengawasan, terutama yang tidak dapat diakses dengan mudah, dapat menyebabkan kerusakan dan mengakibatkan bencana bagi pesawat. Uji kebakaran yang dilakukan oleh berbagai otoritas regulasi telah menunjukkan bahwa api yang dibiarkan menyebar ke area atas pesawat dapat menjadi tidak terkendali dalam waktu 8–10 menit." Saat kebakaran kabin dilaporkan, pilot pesawat diharapkan untuk melakukan hal berikut ini: 1. Segera kenakan alat pelindung, termasuk kacamata asap dan masker oksigen.
2. Rencanakan untuk segera turun dan mendarat di bandara terdekat yang sesuai dan memberi tahu ATC. FAA mencatat bahwa menunda penurunan hanya beberapa menit dapat membuat perbedaan antara pendaratan dan evakuasi yang berhasil dan kerusakan fatal pada pesawat. 3. Beri tahu pramugari untuk mempersiapkan pendaratan darurat.
4. Membantu memadamkan api, jika bisa dilakukan. Sebagai awak pesawat utama yang mengawasi kabin penumpang, pramugari adalah barisan pertama pertahanan terhadap kebakaran. Dengan demikian, pramugari diharapkan agresif dengan api dan memadamkannya dengan segera.
Namun, memadamkan api hanyalah salah satu dari banyak peran dan tugas saat terjadi kebakaran. Ini akan membutuhkan 'pendekatan tim' seperti yang dinyatakan dalam instruksi FAA. Artinya, semua pramugari memiliki peran khusus jika terjadi kebakaran untuk memastikan pendekatan yang komprehensif.
Karena itu, ada tiga peran utama: Anggota kru ini biasanya pramugari. Petugas pemadam kebakaran akan secara agresif mencari sumber api dan melakukan segala upaya untuk memadamkannya.
Prosedur khusus untuk memadamkan api akan bergantung pada sifatnya. Misalnya, kebakaran baterai litium harus diperlakukan berbeda dengan benda yang terbakar lainnya. Menggunakan halon atau pemadam air akan menjadi solusi dalam banyak kasus.
Awak kedua dapat bertindak sebagai komunikator, menyampaikan informasi ke dek penerbangan, termasuk lokasi, sumber, dan tingkat keparahan kebakaran. Selain menjaga dek penerbangan diperbarui dengan semua informasi yang relevan, peran komunikator juga dapat mencakup memberi tahu penumpang tentang situasi sambil menjaga mereka tetap tenang. Peran pelari dapat mencakup tugas tugas berikut untuk mendukung petugas pemadam kebakaran:
Mendapatkan persediaan pemadam kebakaran tambahan, Merelokasi penumpang, Mendistribusikan handuk agar penumpang dapat bernapas
Memastikan pesawat dan atau botol oksigen terapeutik dipindahkan dari area sekitar. Prosedur pemadaman kebakaran bisa menjadi sangat spesifik, dengan cara berbeda untuk menangani kebakaran tergantung pada lokasinya (dapur, di bawah lantai, toilet, oven, IFE, dan lain lain). Pada akhirnya, penumpang harus merasa aman, karena mengetahui bahwa awak pesawat memiliki dasar pelatihan yang kuat untuk menangani keadaan darurat seperti ini.