JelajahMakna.com

Jelajahi Makna Berita Terkini

Bisnis

Gas Melon Langka, Warga Belitung Sampai Cari di Medsos, Jokowi Ingatkan Hanya untuk Rakyat Tak Mampu

Masyarakat di berbagai daerah mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau biasa dikenal gas melon. Bahkan, warga Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, mencari gas melon ke media sosial (medsos) karena di warung dekat rumah hingga agen tidak tersedia. Hal ini terlihat dari akun Facebook Nisa Rinto, yang mencari informasi tempat yang menjual gas melon.

"Di mane nyarik gas elpiji 3 kg mun ade kasih tau tulong minta bantuan ye," tulisnya melalui grup Facebook Forum Informasi Masyarakat Belitung, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (25/7/2023). Hal senada juga disampaikan akun Nenk Fitrii. Dalam postingannya, Ia mengaku telah beberapa hari mencari gas melon namun tak kunjung didapat.

"Info nye donk sekitaran tanjong (Tanjungpandan) dimana ade gas 3kg ne nyarik sanak sinek dak ade, la brape ari nyarik dak ade dpat nye," tulisnya. Hari Terakhir Promo JSM Alfamart Terbaru: 5 Mie Sedaap Soto Hanya Rp 13.500 Sari Nila Akhirnya Kuak Fakta Arya Saloka dan Amanda Manopo Usai Ikatan Cinta Tamat, Sentil Season 2 Halaman 4

Promo JSM Alfamart Hari ini Jumat 11 Agustus 2023, Beli 2 You C1000 hanya Rp 12.900 Pantas Bisa Viral, Ternyata Pedagang Pinggir Jalan Masak Nasi Goreng dengan Campuran Bahan ini Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167, Aktivitas 6 Kurikulum Merdeka: Masa Kolonialisme dan Jepang Halaman all

Dalam forum tersebut, warganet dengan akun bernama Awui Wijaya menceritakan pengalamannya mencari gas melon. Kejadian yang terjadi pada Jumat (21/7/2023), saat ia melihat bongkar muat gas 3 kilogram di salah satu pangkalan gas. Awui lalu pulang mengambil tabung gas kosong. Berselang tak sampai 30 menit, ia kembali ke pangkalan namun di depan pangkalan tersebut gas habis.

"Lalu saya turun dan ketok pintu pangkalan tersebut. Lalu seorang pria keluar dan bilang gasnya habis. Walaahhh. Bukannya barusan bongkar. Lalu kata pria itu. Itu udah pesanan org semua. Dan barengan sama saya beberapa orang ibu ibu yang bawa 1 tabung gas elpiji juga nggak kebagian dengan alasan yang sama saya terima," tulisnya dalam postingan yang telah disukai lebih dari seribu warganet ini. "TETAPI. ada seorang bapak bapak bawa tabung, 5 tabung gas kosong. Di kasih," katanya. Ia menanyakan seperti apa pemerintah daerah mendistribusikan gas elpiji 3 kilogram.

Apalagi di toko sembako kecil yang bukan pangkalan gas, menjual gas bersubsidi tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET). Bahkan mencapai Rp33.000 Rp35.000 per tabung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa gas elpiji 3 Kg merupakan elpiji bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu. Hal itu disampaikan Jokowi merespon pertanyaan terjadinya kelangkaan elpiji 3 Kg di sejumlah daerah.

"Dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus di garis bawahi," kata Jokowi di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin, (24/7/2023). Jokowi tidak menampik bahwa gas elpiji terutama yang berukuran 3 Kg tersebut saat ini sangat diperebutkan di lapangan. "Gini jadi, elpiji itu terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan," katanya.

Terkait kelangkaan kata Jokowi sebaiknya ditanyakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini karena elpiji bersubsidi dikelola oleh PT Pertamina yang berada di bawah Kementerian BUMN. "Jadi mengenai kelangkaan, nanti biar pak Menteri BUMN jawab karena ini menyangkut Pertamina dibawah beliau (Erick) ya. Tanyakan," pungkasnya. Baru baru ini kelangkaan elpiji terjadi di wilayah Sulawesi Utara. Sebulan lalu keluhan langkanya elpiji terjadi di Samarinda Kalimantan Timur, Bali dan beberapa kabupaten di Jawa Timur.

Pertamina menyatakan telah memeriksa langsung ke lokasi yang mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg seperti Banyuwangi, Jawa Timur. "Terkait LPG, kami sudah cek ke lokasi seperti Banyuwangi dan wilayah Sumatera. Secara prinsip, kami akan salurkan sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (25/7/2023). Ia mengatakan, ada delapan juta metrik ton (MT) yang akan disalurkan di tahun 2023. Saat ini juga penyalurannya sudah over.

"Di beberapa lokasi kita lihat sudah beberapa yang over, tapi tetap kita saluran," ujar Irto. Irto kemudian menyebutkan Banyuwangi sebagai salah satu wilayah yang Pertamina periksa langsung bersama pemerintah daerah setempat, akan diadakan operasi pasar. "Bila memang nanti diperlukan tambahan, kita akan kucurkan. Jadi intinya kita akan siapkan sesuai kebutuhan masyarakat. Mudah mudahan tidak ada kelangkaan," katanya.

Menurut dia, saat ini Pertamina tak melihat adanya praktik penyimpangan konsumsi LPG 3 kg. Ia akui kini ada peningkatan kebutuhan di masyarakat. "Tentu kami akan koordinasikan dengan regulator. Tapi kami pastikan juga ini bisa tepat sasaran seperti arahan presiden," ujar Irto. Agar tepat sasaran, ia mengatakan Pertamina tengah melakukan pencocokan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang sedang berprogres saat ini di beberapa kota kabuaten.

"Kami harapkan nanti ada data sesuai dengan P3KE. Kami akan deliver ini kepada pemerintah supaya bisa tepat sasaran," kata Irto. Hasilnya, kelangkaan itu diduga diakibatkan oleh dua hal. Pertama, banyak rumah tangga yang sebelumnya menggunakan elpiji nonsubsidi ukuran 12 kg beralih ke elpiji melon. "Mungkin karena selisih harga antara yang 12 kg dan 3 kg lumayan tinggi. Jadi beberapa waktu terakhir, banyak warga yang beralih," kata Nanin, Senin (24/7/2023).

Kedua, tim pemantau lapangan juga menemukan adanya restoran besar yang menggunakan elpiji 3 kg untuk proses masak memasak di dapur. Menurut aturan, elpiji subsidi hanya diperuntukkan bagi rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran, dan petani sasaran. Rumah makan atau restoran berskala besar dilarang untuk menggunakan elpiji tersebut.

"Dan itu jumlahnya cukup banyak. Kami tidak bisa memberikan sanksi karena yang bisa memberikan itu dari Pertamina. Wewenang Pertamina untuk penyedia, distribusi, dan pengawasan. Sementara kami dari pemerintah daerah untuk pemantauan distribusi dan stok wilayah," kata dia. Terpisah, Sales Service Pertamina Jember yang membawahi wilayah Banyuwangi, Muhammat Rifail mengatakan, suplai gas elpiji 3 kg di Banyuwangi tak berkurang. Banyuwangi mendapat kuota 54 metrik ton gas elpiji untuk setahun 2023. Jumlah itu setara dengan 18 juta tabung gas elpiji melon.

"Realisasi sampai Juni 28.313 metrik ton. Untuk penyaluran ini, kami sesuaikan dengan kuota yang didapat dari Dirjen Migas," kata Rifail. Untuk mengatasi langkanya tabung gas elpiji ukuran melon, Pemkab bersama Pertamina dan Hiswana Migas menggelar operasi pasar. Dalam sepekan ini, operasi pasar digelar bergantian di 12 lokasi berbeda. Operasi akan dilanjutkan di kecamatan kecamatan lain pada pekan berikutnya.

Untuk setiap lokasi operasi pasar, 12 ribu sampai 16 ribu tabung gas elpiji 3 kg disediakan. Warga bisa menjual Rp 16 ribu per tabung dengan syarat membawa KTP.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *