Kegiatan membaca buku diketahui kaya akan manfaat. Dengan membaca buku, ilmu pengetahuan dan wawasan pun akan bertambah. Tidak hanya itu, pada anak membaca buku bisa dorong perkembangan otak.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr.dr.Hesti Lestari Sp.A(K). "Kita tahu bahwa kalau melihat otak itu ada namanya sinaps. Seperti kabel listrik menghubungkan satu titik dengan satu titik lain," kata dr Hesti pada media briefing virtual, Senin (11/12/2023). Materi 4 Bab Matematika Kelas 2 Semester 2 Lengkap Buku Kurikulum Merdeka
Latihan Soal Matematika Kelas 2 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap dengan Kunci Jawaban Soal BAB 5 Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap dengan Kunci Jawaban 15 Latihan Soal Matematika Kelas 2 SD Bab 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban, Pecahan
Pantas Punya Rumah Senilai Rp 80 M? Ustaz Solmed Kuak Asal Kekayaannya, %27Penting Rekening Gue Penuh%27 Halaman 4 Soal BAB 6 IPAS Kelas 5 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban, Indonesiaku Kaya Raya Kepala BKKBN Ingatkan 1000 HPK Jadi Fase Terbaik Perkembangan Otak Anak
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167, Aktivitas 6 Kurikulum Merdeka: Masa Kolonialisme dan Jepang Halaman all Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak. Diketahui jika pembentukan sinaps paling awal ada penglihatan dan pendengaran. Dan pembentukan sinaps membutuhkan pengalaman.
"Agar kognitif anak tinggi, rangsang perkembangan lebih dahulu mendengar dan melihat. Membacakan buku sejak dini dapat meningkatkan skill literatur dasar, perkembangan bahasa dan keberhasilan akademis," tutupnya. Lebih lanjut, dr Hesti pun bagikan tips berikan bahan bacaan pada anak untuk dorong perkembangan otak. "Otak kanan itu lebih condong dihubungkan dengan kreatifitas, imajinatif, sementara otak kiri lebih ke arah hitung, angka dan sebagainya," jelas dr Hesti.
Maka, orangtua bisa memberikan berbagai macam bacaan. Orangtua dapat mulai membacakan cerita yang beragama pada anak untuk merangsang kedua sisi otak ini. "Kalau sifatnya imajinatif, mengasah kreatifitas menarik, sifatnya otak kanan.
Kalau menghitung dan sebagainya otak kiri," papar dr Hesti. Selain itu, orangtua juga bisa berikan bacaan tentang pengenalan emosi. Bacaan ini juga akan merangsang anak mengembangkan sisi sosial dan emosionalnya.
"Bisa ceritakan misalnya anak penakut, diceritakan, sekarang jadi berani. Bercerita pada anak bisa mengetahui berbagai macam situasi. Anak kembangkan nanti kalau dia berhadapan dengan teman atau pun orang lain," tutup dr Hesti. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.