JelajahMakna.com

Jelajahi Makna Berita Terkini

Bisnis

Wamenlu Pahala Yakin ASEAN Bisa Jadi Pemain Kunci Rantai Pasok Baterai Kendaraan Listrik

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury percaya kawasan ASEAN bisa menjadi pemain kunci dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik secara global. Hal itu ia sampaikan dalam acara Asean Business and Investment Summit di Hotel Sultan Jakarta, Senin (4/9/2023). "Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar sekitar 22 juta metrik ton, sedangkan Filipina memiliki sekitar 4 juta metrik ton," kata Pahala.

Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengatakan, gabungan angka tersebut dapat menjadikan ASEAN sebagai pemain kunci di rantai pasok global. "Gabungan kapasitas ini dapat menjadikan ASEAN sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global," ujar Pahala. Ia juga mengatakan Indonesia dan Vietnam sedang mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Hari Terakhir Promo JSM Alfamart Terbaru: 5 Mie Sedaap Soto Hanya Rp 13.500 Sari Nila Akhirnya Kuak Fakta Arya Saloka dan Amanda Manopo Usai Ikatan Cinta Tamat, Sentil Season 2 Halaman 4 Promo JSM Alfamart Hari ini Jumat 11 Agustus 2023, Beli 2 You C1000 hanya Rp 12.900

Pantas Bisa Viral, Ternyata Pedagang Pinggir Jalan Masak Nasi Goreng dengan Campuran Bahan ini Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167, Aktivitas 6 Kurikulum Merdeka: Masa Kolonialisme dan Jepang Halaman all Sebagaimana diketahui, Indonesia memang sedang gencar membangun ekosistem baterai kendaraan listrik.

Dikutip dari Kontan, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat dalam kurun waktu 2020 hingga 2023, Indonesia mampu mengumpulkan komitmen investasi sebesar US$ 42 miliar atau setara dengan Rp 630 triliun pada ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). “Pada waktu kurung waktu 2020 2023, kita sudah mampu berkomunikasi dan berkomitmen dengan inevstasi khususntya Foreign Direct Investment (FDI), sebesar US$ 42 miliar lebih untuk ekosistem EV,” tutur Bahlil dalam agenda ASEAN Invesment Forum, Sabtu (2/9). Total komitmen tersebut berasal dari LG Energy Solution sebesar US$ 9,8 miliar, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China sebesar US$ 5,2 miliar, Foxconn sebesar US$ 8 miliar.

Kemudian, Indo Pacific Net zero Battery materials Consortium (INBC) sebesar US$ 9 miliar, Perusahaan kimia besar asal Jerman, BASF sebesar US$ 2,2 miliar hingga US$ 2,5 miliar, Ford asal Amerika Serikat sekitar US$ 4,5 miliar, dan perusahan asal Jerman Volkswagen (VW) sekitar US$ 2 miliar hingga US$ 3 miliar. Bahlil menyampaikan, saat ini LG Energy Solution dan CATL telah masuk dalam ekosistem baterai kendaraan listrik. Pembangunan baterai LG tahap pertama akan beroperasi mulai Februari 2024 mendatang. Semnetara yang lainnya masih dalam tahap konstruksi.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *